Aku mencintaimu, tapi
ia juga mencintaimu. Dia sahabatku. Sahabatku mencintaimu layaknya aku
mencintaimu. Aku tak pernah mengharapkan ini terjadi, cinta hadir begitu saja
diantari kami. aku terjebak diantara dua sisi yang bertentangan, disisi ini aku
menginginkannya, tapi disisi lain aku tak ingin menyakiti hati sahabatku. Ya
tuhan, mengapa cinta itu rumit? Aku mencintainya dan ia meresponku. Tapi
sahabatku? Ia pasti akan terluka jika aku benar-benar mendapatkan cintaku. Aku
tak ingin, tak ingin melukai hati sahabatku, dan aku juga tak ingin terluka
karna merelakan cintaku pergi. Apa yang harus aku lakukan tuhan? Apa aku harus
mengalah? Atau aku harus bertahan? Aku tak ingin menjadi manusia egois tuhan.
Sahabat atau cinta? Dua
hal yang sulit untuk dipilih, cinta bisa
datang dan pergi, tapi sahabat? Menemukan sahabat seperti dia itu sulit,
sahabatku sangat mengerti akan diriku, ia selalu hadir disaat aku sedih maupun
senang, ia juga selalu membantuku menyelesaikan problem dihidupku. Aku seperti
sahabat yang tak berguna, menyakiti hati sahabat yang selalu ada untukku hanya
demi cinta. Cinta kan bisa datang dan pergi, mungkin cinta yang hadir saat ini
hanya sementara, dan mungkin cinta itu bukan milikku, mungkin ia milik
sahabatku. J
Sudahlah, aku akan
melupakan cinta itu, aku akan melihat sahabatku bahagia dengan cinta itu, aku
harus mengalah, aku tau ini menyakitkan, tapi melukai hati sahabat pasti lebih
menyakitkan. Sudah lah terima saja takdir ini, mengalah demi sahabat. Hal yang
mungkin terlihat tidak egois dan terlihat agak munafik.
Oktarina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar