Pertemuan kita tak
pernah kuduga, kamu yang awalnya bersikap dingin kepadaku ternyata bisa menarik
perhatianku. Awalnya kita hanya saling sapa, lama kelamaan kita menjadi dekat
dan akhirnya kita memiliki hubungan istimewa..
Jujur saat itu aku
masih takut untuk membuka hatiku kembali karna luka masa lalu masih belum
terobati..
Tapi saat kamu mulai memasuki kehidupanku
ternyata kamu berhasil membuatku bangkit dari luka masa lalu yang terus
menghantui hati dan pikiranku, kamu juga berhasil meyakinkanku untuk percaya
bahwa selalu ada matahari setelah hati dikepung oleh hujan, Dan kamu bahkan juga
berhasil membuatku tersadar bahwa yang namanya cinta tak selamanya harus saling
memiliki.
Kita mempunyai banyak
persamaan dan perbedaan yang tak terduga yang pada akhirnya malah menyatukan
kita..
Disaat persamaan
menyatukan hati dan pikiran kita. Aku dan kamu melupakan perbedaan itu. Perbedaan
yang sangat diragukan bahkan ditentang untuk diabaikan. Tapi kita hanya melihat
persamaan yang kita punya, dan bahkan hubungan kita berjalan tanpa memikirkan
perbedaan, kita hanya berjalan diatas persamaan.
Saat aku dan kamu
mulai percaya bahwa kita akan selalu bersama, tuhan berkehendak lain. Masalah datang
satu persatu dan mulai mengganggu keharmonisan hubungan kita, aku dan kamu
bahkan nyaris menyerah, dan memilih untuk berpisah..
Tapi kita tetap tak
berpisah, aku dan kamu masih berpegang teguh pada prinsip persamaan kita, aku
dan kamu yakin persamaan itu bisa menjadi tali penyambung dihubungan ini. Dan
disaat hubungan ini mulai membaik, kita masih melupakan perbedaan itu.
Perbedaan yang selalu menjadi ketakutan nomer satuku. Perbedaan yang bisa
membawa kita pada jalan yang diwajibkan untuk berpisah.
Waktu terus berputar
begitu cepat dan waktu yang paling kutakuti akhirnya tiba, perbedaan itu benar-benar memisahkan kita, aku
dan kamu hanya bisa diam dan pasrah.
Aku dan kamu sama-sama
tidak bisa berontak dari takdir yang sudah dituliskan tuhan untuk hubungan
kita.
Aku tidak mengerti,
apa salahnya jika kita mempertahankan hubungan ini walau banyak hal yang
menuntut kita untuk berpisah? Kita mempunyai banyak persamaan, dan bahkan aku
percaya persamaan itu yang akan menguatkan hati kita untuk selalu bersama, tapi
kamu malah menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri ini semua..
“agama kita berbeda, dan mustahil untuk kita untuk bersama.
Orang tua ku juga menentang jika aku memiliki hubungan istimewa dengan orang
yang agamanya berbeda denganku..” kata-kata
itu selalu berputar-putar dipikiranku.
Mengapa dulu kita
bersepakat untuk bersama kalau pada akhirnya sekarang kamu memilih untuk
berpisah?
Seharusnya sejak awal
kamu melihat perbedaan itu dan tidak memintaku untuk memiliki hubungan istimewa
denganmu. Selama ini aku mempercayai ucapanmu bahwa persamaan kita diatas
segalanya. Tapi kini aku tak habis pikir sekarang kamu malah berbicara
perbedaan kita diatas segalanya..
“Agama kita berbeda, dan mustahil kita bisa dipersatukan.
Orangtuaku saja melarang, apalagi tuhan?”
kamu benar kita memang
berbeda, dan perbedaan ini bukan main-main. Aku harus menerima ini semua dengan
lapang dada, aku harus percaya tuhan sudah mempunyai jodoh yang jauh lebih baik
untukku..
Jodoh yang tentunya seiman, dan dapat
membimbingku kearah yang lebih baik. Kini aku hanya berharap semoga kamu bisa
lebih berpegang teguh pada apa yang awalnya kamu ucapkan, bukan pada kenyataan
yang akhirnya harus kamu terima..
Suka menulis y..bgs, ciri2 jadi seniman...
BalasHapusaku sudah baca cerpen kamu, bikin aku ketawa, plus lucu he..he..
amin :) terima kasih :)
BalasHapusmohon doanya.. :)